Kamis, 30 September 2010

Festival Teater Remaja 2010 Menuju Global

Festival Teater Remaja 2010 Menuju Global



Setelah 6 tahun vakum, Festival Teater Remaja kembali unjuk gigi tahun ini dengan nama Festival Nasional Kesenian (FNK) Teater Remaja 2010. Festival yang akan digelar 4-9 November di Gedung Kesenian Jakarta ini mengangkat tema dari lokal menuju global (from local to global).

Mengapa tema kearifan lokal diangkat dalam FNK Teater Remaja yang diselenggarakan oleh Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film (Ditjen NBSF), Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) kali ini?

Menurut Direktur Kesenian, Ditjen NBSF, Kemenbudpar Sulistyo Tirokusumo tujuan mengangkat tema ini adalah untuk melindungi sekaligus memanfaatkan kesenian tradisi, mengingat kearifan lokal menjadi jati diri masing-masing suku. “Kalau kearifan lokal sampai mati, kita cuma jadi gelandangan. Tema ini diangkat sebagai pembinaan karakter remaja agar kelak berkarakter sebagai bangsa dan menghargai serta mengapresiasi kearifan lokal dalam kesenian berteaternya,” jelasnya.

Dengan berpihak pada kesenian tradisional dan juga kontemporer, lanjut Sulistyo diharapkan teater kita kelak tumbuh besar dengan mengakat tema-tema kedaerahan semenarik mungkin.

Dalam sosialisasi festival teater remaja 2010 yang menampilkan pembicara seniman asal Padang, Sumatera Barat Wisran Hadi dan pemain teater dan film senior Niniek L. Karim di Ruang Sidang Terpadu, Senayan, Jakarta (24/2), terungkap bahwa Indonesia kaya akan kearifan lokal yang ternyata belum dimanfaatkan secara baik sebagai sumber ide garapan teater yang dapat dinikmati masyarakat dunia.

Dalam makalahnya yang bertajuk Kearifan Lokal (Local Wisdom) sebagai Sumber Ide Garapan Teater, Wisran Hadi mengatakan sejatinya teater Indonesia tidak akan penah kehilangan ide atau modus untuk terus berkembang karena banyak sekali nilai-nilai kearifan lokal yang dapat dijadikan sumber ide garapan.

“Yang menjadi persoalan, selain masalah minimnya finansial dan sarana untuk kegiatan dan perkembangan teater, juga kekurangpahaman pegiat dan pekerja teater dalam memahami kearifan lokal sebagai suatu budaya,” jelasnya.

Menurutnya kearifan lokal yang dapat dijadikan ide dari suatu penggarapan teater bisa meliputi penulisan naskah drama baru berlatarbelakang nilai-nilai kearifan lokal, tema-tema cerita rakyat/legenda/moitologi dengan kemasan yang lebih relevan, pengunaan bahasa lokal yang mudah dimengerti, berbagai permainan rakyat, tarian maupun prosesinya, musik tradisi dan akseoris serta kostum yang pernah ada dalam kehidupan tradisi.

“Tantangannya kini adalah bagaimana memanfaatkan ketersediaan kearifan lokal kita menjadi milik masyarakat dunia yang mengglobal seperti saat ini,” terangnya.

Sementara Niniek L. Karim dalam makalahnya yang berjudul Kearifan Lokal untuk Mewarnai Festival Teater Remaja Indonesia mengatakan from local to global sebagai tema Festival Teater Nasional 2010 yang sangat menantang. Menurutnya kearifan lokal itu merupakan pengetahuan yang dipelajari manusia secara akumulatif dari bebagai siruasi di sekitar lingkungan daerah dan masyarakatnya. “Dan teater berfungsi sebagai mediator antara kondisi lokal dengan globalisasi,” jelasnya.

Ketentuan Peserta
Peserta yang boleh mengikuti FNK Teater Remaja 2010 ini adalah remaja berusia 12-20 tahun. Setiap provinsi hanya boleh mengirimkan 1 tim teaternya atas undangan panitia dan ditunjuk oleh masing-masing pemprov-nya.

Biaya persiapan dan pengiriman peserta ke Jakarta pergi-pulang sepenuhnya atas biaya masing-masing provinsi. Panitia hanya menanggung biaya akomodasi, konsumsi, dan transportasi lokal selama 3 hari di Jakarta untuk para peserta sejumlah 13 orang (pemain) dan 2 orang official (sutradara dan penata artistik).

Naskah yang akan dipentaskan berdurasi maksimal 45 menit yang didukung sekurangnya oleh 5-10 pemain. Batas akhir pengiriman naskah (rangkap 5) serta konsep garapan (setting pangung, poster, dll) selambat-lambatnya September 2010.

Tim Juri FNK Teater Remaja 2010 terdiri atas beberapa ahli teater Indonesia yakni Wisran Hadi, Niniek L. Karim, Franki Raden, Jose rizal Manua, dan Benny Johannes.Tim Juri akan memilih siapa pemeran pria dan wanita terbaik, sutradara, artistik, musik, naskah, poster, pertunjukan, dan grup terbaik I, II, dan II.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar